Pada program pertama
ini, Wokeiki memilih budaya konsumsi minuman untuk diangkat sebagai tema utama.
Gagasan awal memilih tema ini tercetus saat kami nongkrong membahas perihal budaya konsumsi terkini. Sadar tak
sadar, dalam kegiatan nongkrong itu
sendiri (baik yang disebut dengan istiliah rapat atau meeting), kami tak bisa lepas dari mengonsumsi minuman. Rasanya
sudah tak wajar untuk bertemu kawan lalu duduk sebatas ngobrol tanpa suguhan
minuman. Menariknya, berkembangnya industri minuman membuat konsumsi minuman
juga telah banyak berubah. Kini sudah tak asing lagi menyuguhkan tamu di rumah dengan
sebuah teh produk kemasan gelas. Meminum jamu pun cukup menyobek sebungkus serbuk
dan mencampurnya dengan air panas. Pergeseran budaya mengonsumsi minuman ini
menjadi perlu diteliti secara kritis sebagai sebuah refleksi diri menghadapi
gempuran industri.
Dengan judul “Vol. 1
Mengemas Industri Minuman”, kami menggagas proyek riset kolaboratif dalam kurun
waktu tiga bulan (Juli – September 2014). Proyek ini berangkat dengan membangun
rangkaian diskusi dengan berbagai pihak dari berbagai latar belakang (peneliti
budaya, perupa, komikus, desainer grafis, pelukis wajah, dan sutradara) seputar
tema yang digagas. Pada akhirnya, empat karya yang telah melalui tahapan riset
tersebut dipresentasikan dalam blog ini. Empat karya tersebut bertolak dari sub
tema yang digagas serta dikembangkan dengan metode eksperimental oleh
masing-masing peneliti/seniman.
Saiful Bachri dalam Komposisi Kopi mencoba merefleksikan
kebiasaannya meminum kopi dari kemasan sachet
tanpa memahami betul apa yang ia konsumsi. Dengan mengemas ulang produk
yang ia minum serta mencatat daftar komposisi yang tertera dalam bungkus kopi,
Saiful berusaha menggugat sejauh mana produsen menerangkan pada konsumen zat apa
saja yang terkandung dalam produk minuman tersebut. Gagasan ini menarik
mengingat bagaimana industri kopi kemasan telah banyak bertransformasi dari
minuman yang benar-benar diracik dari buah kopi.
Relasi industri minuman dengan alam coba dipikirkan ulang dalam karya Industreealism karya Bondan Peksojandu.
Bondan berusaha mempertanyakan produk-produk minuman yang menggunakan
jargon-jargon sebagai produk alami. Jargon-jargon tersebut seolah muncul dari
wacana umum bahwa produk alam jauh lebih baik (sehat dan enak) daripada produk
industri. Di sini terlihat bagaimana dengan jargon-jargon tersebut, industri
berusaha menjadikan produknya tidak berbeda secara substansial dengan produk
alam.
Karya Khalid Hidayat merupakan respon langsung dari kebingungannya
membicarakan industri minuman. Khalid misalnya menceritakan bagaimana pustaka
yang pernah ia baca terkait perkembangan industri minuman cenderung
membicarakan indsutri secara hitam-putih. Dalam
pustaka dengan persepktif Islam misalnya, industri minuman seringkali dikecam dengan
label agama lain (contoh: Coca cola merupakan produk Yahudi). Karya
yang dijuduli Beverage Industries Order
ini disajikan dengan ciri khas gambar Khalid yang bewarna dan bertokohkan
karakter-karakter ala anime.
Karya terakhir merupakan produk riset Irham N. Anshari pada konstruksi yang
dibangun dari sebuah iklan produk teh celup. Irham berusaha memeriksa ulang
bagaimana iklan visual sebuah produk minuman telah jauh bergeser dari sekedar
menawarkan rasa maupun kandungan dari minuman. Konstruksi dalam iklan visual
minuman pun telah berkembang dari sekedar memberi simbol pada minuman tersebut.
Dengan melakukan analisis pada iklan Sari Wangi versi TKI, irham berusaha
membongkar ideologi mengenai bagaimana aktivitas minum seolah digambarkan
sebagai pendamping aktivitas berkumpul.
Dalam perjalanan mendiskusikan perihal budaya konsumsi minuman industri,
kami kerap menjumpai pertanyaan, “Apakah budaya konsumsi minuman industri cukup
urgent dibicarakan dibanding budaya
konsumsi lainnya?” Pertanyaan
ini mungkin bertolak dari bagaimana minuman seringkali dianggap sebagai
komoditas yang tidak terlalu bermasalah. Misalnya dengan anggapan bahwa harga
minuman cenderung jauh lebih murah dibanding komoditas lainnya dan minum
merupakan kebutuhan pokok manusia. Dengan proyek yang kami gagas ini, kami
mencoba menawarkan wacana-wacana seputar budaya konsumsi minuman industri yang
seringkali tak disadari merupakan sebuah dominasi yang layak dikritisi.
Daftar Karya:
Komposisi Kopi oleh Saiful Bachri
Industreealism oleh Bondan Peksojandu
Beverage Industries Order oleh Khalid Hidayat
Tak Bersari, Tak Mewangi oleh Irham N. Anshari
-------------------------------------------------------------------------------------------------
WOKEIKI adalah sebuah ruang yang mencoba mewadahi irisan aktivitas dari dua disiplin yakni: kajian budaya (cultural studies) dan seni konseptual (conceptual art). Diinisiasi oleh Irham N. Anshari dan Saiful Bachri, ruang ini mengorganisasi program yang bekerja sama dengan berbagai pihak, dari akademisi hingga seniman, untuk melakukan riset dengan metode (baik pencarian, analisis, ataupun penyajian data) yang eksperimental. Surel editor/kurator di wokeitorial@gmail.com
Blog apik iki kakaaaaakkk!!!! Ditunggu volume duwanyaaaaa!!!!
BalasHapus